Tata Cara Menulis Puisi

Shulthon Hanif Majid On Sunday, February 27, 2011


Puisi adalah susunan kata yang indah, bermakna, dan terikat konvensi(aturan) serta unsur-unsur bunyi. Menulis puisi biasanya dijadikan media untuk mencurahkan perasaan, pikiran, pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan di sekitar kita.

Tahap-tahap penciptaan puisi melalui empat tahap penting, yaitu sebagai berikut:
1. Pencarian ide, dilakukan dengan mengumpulkan tau menggali informasi melalui membaca, melihat, dan merasakan terhadap kejadian/peristiwa dan pengalaman(pribadi), sosial(masyarakat), ataupun universal(kemanusiaan dan ketuhanan).

2. Perenungan, yakni memilih atau menyaring informasi(masalah, tema, ide, gagasan) yang menarik dari ide yang didapat. Kemudian memikirkan, merenungkan, dan menafsirkan sesuai dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yang dimiliki.

3. Penulisan, merupakan proses yang paling genting dan rumit. Penulisan ini mengerahkan energi kreatif(kemampuan daya cipta), intuisi, dan imajinasi(peka rasa dan cerdas membayangkan), serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk itulah, tahap penulisan hendak mencari dan menemukan kata ataupun kalimat yang tepat, singkat, padat, indah, dan mengesankan. Hasilnya kata-kata tersebut menjadi bermakna, terbentuk, tersusun, dan terbaca sebagai puisi.

4. Perbaikan atau revisi, yaitu pembaca ulang terhadap puisi yang telah diciptakan. Ketelitian dan kejelian untuk mengoreksi rangkaian kata, kalimat, baris, bait, sangat dibutuhkan. Kemudian, mengubah, mengganti, atau menyusun kembali setiap kata atau kalimat yang tidak atau kurang tepat. Oleh karena itu, proses revisi atau perbaikan ini memakan waktu lama hingga puisi tersebut telah dianggap ''menjadi'' tidak lagi dapat diubah atau diperbaiki oleh penulisnya.
Comments
0 Comments

{ 0 comment... read them below or add one }